Brigade Pangan Gelar Tanam Serempak: Mantapkan Swasembada dan Target Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia 2045

 

Muara Bulian, 29 September 2025 – Upaya menjaga ketahanan pangan nasional terus dilakukan pemerintah bersama para petani. Salah satunya terlihat melalui kegiatan Tanam Serempak Tutup Musim Tanam (MT) III September 2025 yang digelar Brigade Pangan. Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) secara live streaming dari Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.

Kegiatan yang digelar secara serentak di sejumlah wilayah ini diharapkan mampu memotivasi daerah lain untuk tidak berhenti menanam padi. Melalui semangat kebersamaan, pemerintah optimistis swasembada pangan dapat terus berkelanjutan sekaligus memperkuat cadangan pangan nasional.

Fokus di Jambi: 50 Hektare Lahan Padi Emas

Untuk wilayah Provinsi Jambi, kegiatan dipusatkan di kawasan Brigade Pangan Padi Emas yang berlokasi di Desa Senaning, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari. Di lahan seluas 50 hektare, para anggota Brigade Pangan bersama masyarakat melaksanakan tanam serempak sebagai simbol penguatan produksi pangan di daerah.

Acara di Jambi berlangsung meriah dengan kehadiran sejumlah pejabat penting, antara lain Direktur Polbangtan Bogor, Kepala Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Balai Riset dan Manajemen Pertanian (BRMP), Camat Pemayung, Babinsa, penyuluh pertanian, serta para anggota Brigade Pangan Padi Emas.

Swasembada Pangan Berlanjut, Lumbung Dunia Jadi Target

Dalam sambutannya, Kepala BPPSDMP menyampaikan bahwa Indonesia saat ini sudah mampu mencapai swasembada pangan sekaligus memiliki cadangan pangan terbesar sepanjang sejarah. Namun capaian ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjuangan panjang untuk memastikan keberlanjutan.

“Kita sudah swasembada pangan, bahkan memiliki cadangan pangan terbesar sepanjang masa. Namun, capaian ini harus dijaga agar berkelanjutan. Harapan besar kita, pada tahun 2045 Indonesia bisa benar-benar menjadi lumbung pangan dunia,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran Brigade Pangan sebagai ujung tombak regenerasi pertanian modern. Menurutnya, kelompok beranggotakan 15 orang dengan lahan garapan minimal 200 hektare seharusnya dapat memperoleh penghasilan hingga Rp10 juta per bulan.

“Brigade Pangan adalah estafet menuju pertanian modern dan efisien. Mereka yang akan memastikan pertanian kita tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat kemandirian bangsa,” tambahnya.

Brigade Pangan Jambi: Bergerak Bersama Alsintan

Sementara itu, Kepala Bapeltan Jambi mengungkapkan bahwa kegiatan tanam serempak ini menjadi bukti nyata bahwa Brigade Pangan di daerah terus bergerak aktif. Dukungan pemerintah berupa pemberian alat dan mesin pertanian (alsintan) dinilai semakin memacu produktivitas petani di lapangan.

“Dengan adanya alsintan, kerja petani semakin ringan dan efisien. Brigade Pangan Jambi siap mendukung terwujudnya swasembada pangan yang lebih cepat dan berkelanjutan,” ujarnya.

Semangat Kebersamaan Wujudkan Kemandirian

Kegiatan tanam serempak ini tidak hanya menjadi momentum penutup musim tanam, tetapi juga simbol kebersamaan dan gotong royong dalam membangun kedaulatan pangan. Pemerintah berharap melalui kerja nyata seperti yang dilakukan Brigade Pangan, ketahanan pangan nasional semakin kuat dan mampu menghadapi berbagai tantangan global.

Selain meningkatkan produksi, kegiatan ini juga menjadi ajang memperkuat hubungan antara petani, penyuluh, pemerintah daerah, hingga masyarakat luas. Semangat kebersamaan inilah yang diharapkan bisa menjadi fondasi kuat dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia di tahun 2045.