Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief Ajak Masyarakat Ubah Pola Pikir dan Tingkatkan Kemandirian Pertanian
Batanghari – Dalam kegiatan Tanam Perdana Padi Sawah di Desa Jelutih, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, Rabu (8/10/2025), Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief menyampaikan pesan penuh makna tentang pentingnya perubahan pola pikir, semangat gotong royong, dan konsistensi dalam mengembangkan sektor pertanian.
Bupati mengawali sambutannya dengan gaya khas yang ringan dan dekat dengan masyarakat, menggambarkan kebiasaan warga desa dan pentingnya menata kembali lahan sawah yang selama ini tidak tergarap optimal.
Beliau menekankan agar masyarakat dapat lebih bijak memanfaatkan potensi alam dan tidak “dikendalikan oleh ternak”, tetapi justru sebaliknya—manusia harus mengelola sumber daya yang ada dengan akal dan kemampuan yang diberikan Tuhan.
“Kita ini manusia, diberi akal oleh Tuhan untuk mengatur dunia. Jangan sampai hewan yang mengatur manusia. Kalau sawah takut dengan ternak, dan ternaknya justru dikandangkan di sawah, itu terbalik,” ujar Bupati disambut tawa masyarakat.
Fadhil Arief juga mengingatkan pentingnya beradaptasi dengan perkembangan zaman dan teknologi pertanian modern, karena kondisi tanah dan pola kehidupan masyarakat kini sudah berbeda dari dulu.
“Zaman sudah berubah, tanah tidak selembut dulu, manusianya juga keras-keras sekarang. Maka, kita harus ikut kemajuan zaman, menggunakan teknologi pertanian agar hasilnya maksimal,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bupati menyoroti bahwa keberhasilan pertanian tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah, seperti alat, traktor, atau subsidi, tetapi terutama pada kemauan dan kesungguhan petani itu sendiri.
“Tidak ada gunanya traktor, cetak sawah, atau irigasi kalau manusianya tidak sungguh-sungguh. Siapa yang bersungguh-sungguh, pasti berhasil. Itu sudah hukum alam,” tegasnya.
Beliau juga mencontohkan bagaimana negara lain seperti Tiongkok mampu maju meski dengan keterbatasan sumber daya alam, berkat tekad dan konsistensi rakyatnya dalam belajar dan bekerja keras.
Karena itu, ia mengajak masyarakat Batanghari untuk tidak mudah menyerah, tetap semangat, dan menjaga keberlanjutan kegiatan pertanian.
Selain itu, Bupati menyinggung pentingnya pengelolaan hasil panen dan penguatan kelembagaan petani, termasuk rencana penyediaan mesin perontok padi bagi kelompok tani yang memiliki lahan luas. Ia juga mendorong agar ke depan muncul beras merek lokal “Jelutih Manis” sebagai identitas beras khas Batanghari.
Dalam bagian akhir sambutannya, Fadhil Arief menyampaikan harapannya agar masyarakat Batanghari menjadi masyarakat yang sejahtera lahir dan batin—bukan hanya secara ekonomi, tetapi juga dalam keimanan dan kepedulian sosial.
“Sejahtera itu bukan hanya soal uang, tapi juga soal iman dan amal. Kalau banyak yang berzakat, berarti ekonomi rakyat sudah baik. Rezeki yang kita dapat ada hak orang lain di dalamnya. Maka, jangan lupa bersyukur dan berbagi,” pesannya.
Bupati menutup sambutan dengan ajakan untuk menjaga kelestarian lingkungan, khususnya normalisasi sungai agar sawah tidak lagi tergenang, serta menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung penuh kegiatan pertanian.
“Kita akan terus berusaha agar masyarakat Batanghari sejahtera. Mudah-mudahan sebelum masa jabatan saya berakhir, masyarakat Batanghari bisa hidup makmur, mandiri, dan tidak lagi membeli beras dari luar,” pungkasnya.